Kata siapa perempuan itu makhluk yang narsis? Sebuah studi yang dirilis oleh University at Buffalo School of Management justru memberikan hasil yang berbeda. Penelitian selama 31 tahun yang melibatkan 475.000 partisipan ini menghasilkan kesimpulan yang menyatakan bahwa pria cenderung lebih narsis daripada wanita.
Sampel terdiri dari pria dan wanita dari berbagai genarasi dan kelompok umur. Hasilnya pria menempati ranking yang lebih tinggi dalam aspek-aspek yang berkaitan dengan sifat narsistik.
"Narsisme diasosiasikan dengan sejumlah disfungsi interpersonal, termasuk ketidakmampuan menjaga hubungan jangka panjang, perilaku tidak etis, dan sikap agresif," tutur Emily Grijalva, PhD, salah satu peneliti. "Di saat yang sama, narsisme juga berperan besar dalam mendorong peningkatan harga diri, kestabilan emosional, dan kecenderungan untuk menjadi pemimpin.
Dari 355 artikel, disertasi, manuskrip, dan manual yang diteliti, ditemukan pula kaitan antara narsisme dengan kepemimpinan/otoritas, eksibisionisme/sifat pamer, dan perasaan berhak atas prioritas. Dan ketiga aspek ini ditunjukkan dalam skala yang lebih tinggi oleh pria dibandingkan wanita.
Intinya, pria lebih 'haus' akan kekuasaan, merasa memiliki keistimewaan dalam bidang tertentu, dan lebih suka menonjolkan kelebihan pribadi dibandingkan wanita. Dan ketiga sifat ini mengarah pada perilaku narsistik.
Namun, hasil penelitian tersebut juga menemukan bukti bahwa pria dan wanita di zaman modern cenderung berkembang menjadi manusia-manusia yang menonjol dalam ketiga aspek tersebut.