Elektabilitas AH Tinggi, Penyerang Seperti Cacing Kepanasan Dengan Segala Jurus

Senin, 20 Desember 2021

RCN.com (Jakarta) - Sejumlah isu negatif mulai bermunculan menjelang Pilpres (Pemilihan Presiden) tahun 2024 untuk menjatuhkan sosok figur seseorang yang akan mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres). Senin, (20/12) 

Munculnya serangan dengan tuduhan tidak masuk akal atas adanya dugaan seorang wanita yang mengaku pernah dekat dengan seorang mentri di Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi berinisial AH tidak ditanggapi serius.

Bak cacing kepanasan, penyerang dengan berbagai jurus membuat isu yang tidak benar itu sudah menjadi fenomena dalam Kontestasi Politik untuk menjatuhkan sosok figur AH yang elektabilitasnya menjulang tinggi siap menang di Pilpres 2024. 

Mungkin saja wanita yang mengaku inisial RH pernah dekat dengan AH pada tahun 2013 bangun dari mimpinya tidur diisiang bolong tidak membasuh mukanya lantas ingin membuat cerpen yang salah alamat. 

Dikutip dari Media Online NAWACITAPOST.COM

Dikutip dari salah satu media online nawacitapost.com Jumat (17/12) terkait isu tuduhan kepada AH tersebut, seorang pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menilai bahwa setiap capres –cawapres pastinya akan di serang oleh lawan-lawan politiknya masing-masing.

“Setiap capres dan cawapres, siapapun dia akan diserang oleh lawan politik masing-masing,” kata Ujang kepada awak media nawacitapost.com, Jumat (17/12/2021).

Selain itu kata dia, kesempatan itu diambil oleh lawan politik dari pasangan kandidat calon capres dan cawapres yang telah memiliki elektabilitas tinggi.

“Dengan isu apapun yang bisa untuk mendegradasi sang capres atau cawapres tersebut. Itu fenomena umum yang muncul disetiap akan menghadapi kontestasi politik,” ujarnya.

Menurutnya ada berbagi strategi yang dilakukan oleh capres dan cawapres .yakni membangun pencitraan dan kedua adalah membusuk-busuki lawan-lawannya.

“Dalam politik kita, secara sederhana ada dua strategi yang dilakukan oleh capres dan cawapres. Pertama, membangun pencitraan. Kedua, membusuk-busuki lawan,” ungkap Ujang.

“Nah serangan soal dugaan perselingkuhan terhadap capres atau cawapres oleh lawan politik itu masuk kategori kedua. Strategi membusuki lawan,” paparnya.

Hingga permasalahan ini muncul tidak ada informasi dari Partai Golkar yang tidak mau ambil puaing atas tuduhan untuk menjatuhkan elektabilitas AH. 

Sebelumnya, diketahui, seorang wanita bernama Rifa Handayani mengaku bahwa memiliki hubungan khusus dengan AH pada 2013 silam.

Pengakuan itu disampaikan Rifa Handayani melalui kanal You Tube Hersubeno Point yang dikutip pada Kamis 16 Desember 2021. (Alp