RCN.com (Rohil) - Seakan menginginkan lawan politiknya jatuh, para tokoh figur Politik yang duduk di Pemerintahan mulai Bupati dan Gubernur serta sampai kepada seorang Mentri di Kabinet berkuasa terus mendapat tudingan negatif atau disebut dengan cara politik identitas. (Senin, 20/12/2021)
Politik identitas mungkin jadi strategi efektif untuk bisa menghajar lawannya dengan mencari kesalahan dan membenturkannya kepada hukum yang tentunya belum bisa dikatakan itu salah. Hanya saja persepsi dan opini yang menurutnya salah diperluas masalah ini lewat publikasi medsos dan media massa. Disinilah publik bisa berpindah dukungan.
Secara teoritis, politik identitas hanya bisa dinetralisir pengaruhnya dengan kekuatan prestasi. Jika seorang tokoh figur politik punya prestasi yang diterima publik, maka akan banyak massa atau kelompok yang memberikan simpati tanpa menyoal identitas seperti kelompok lintas agama, lintas etnis, lintas profesi dan lintas golongan. Sekat-sekat identitas itu hanya akan terbuka pintunya dengan prestasi.
Karna pencapaian prestasi adalah bukti nyata dari hasil program kerja dan pemikiran yang cerdas dan cemerlang. (Alp)