Ir. H. Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai GOLKAR
RCN.com (RIAU) - Hasil survey sudah banyak yang menyimpulkan, Airlangga Hartarto (AH) yang dipercayakan padanya saat ini untuk jadi Ketum DPP Partai GOLKAR menjajaki elektabilitas di posisi teratas.
Survey terbaru, CNN Indonesia yang merilisnya. Airlangga dan Golkar tak lagi tertandingi. Jika Pilpres digelar hari ini, Ketum DPP Golkar AH bakal menang jadi Presiden. Dan, jika Pemilu legislatif dilaksanakan hari ini, maka Golkar lah Partai pemenang. Hasil lengkap survey itu, bisa kita akses sendiri dengan mudah, Minggu (6/03/2022)
Bukan itu saja. AH adalah orang kepercayaan Presiden Jokowi. Di tangannya-lah nasib pemulihan ekonomi dan kesehatan rakyat Indonesia saat ini diserahkan Sebagai Menko, AH sangat sukses. Bukan kata orang dalam Golkar, tapi kata seluruh rakyat Indonesia. Buktinya, ekonomi Indonesia bisa bangkit, dan kesehatan rakyat Indonesia bisa jauh lebih baik. Walau Covid-19 masih mendera.
Bukan hanya itu, terbaru lagi; Ketum PB NU KH Yahya Chalil Staquf (Gus Yahya), pun secara terbuka ke publik mengirimkan doa khusus buat AH, semoga beliau nanti bisa jadi atasan menteri (bisa diartikan: jadi Presiden). Doa ini diaminkan oleh semua warga NU dan rakyat Indonesia yang sempat mendengar doa tersebut.
Lalu, apa lagi yang kurang? Semua pihak. Semua kalangan. Semua elemen, sudah membuka diri dan minda mereka. Semuanya menerima keadaan dan kondisi ril seperti itu, bahwa Ketum Golkar AH sudah sangat layak jadi Presiden.
Apalagi, dari petinggi dan mantan sosok² hebat di tubuh Golkar. Seingat saya, belum pernah keluarga besar Golkar, khususnya kalangan elite di atas itu yang solid dan kompak seperti sekarang ini. Bahkan sampai ada yang bersedia pasang badan. Mendukung dan yakin, bahwa Pemilu 2024 nanti akan jadi milik Partai Golkar dan Ketum AH duduk jadi Presiden.
Karena, kita tahu, pesan pragmatisnya sangat jelas: hanya dengan cara jadi Presiden dan menang Pemilu-lah Golkar bisa kembali memimpin Indonesia. Mengembalikan Indonesia ke jalan yang benar. Kembali ke garis khittah, bahwa Indonesia harus jadi Indonesia, dan tidak lagi didikte oleh negara lain. Golkar harus ambil kendali, baru bisa mengatur dengan leluasa.
Tapi, kenapa masih saja banyak di internal Golkar sendiri yang menyiratkan keraguan di hatinya? Masih juga ada yang kurang yakin, kalau pada Pemilu 2024 nanti Golkar akan menang dan Ketum AH jadi Presiden.
Padahal, survey sudah oke. Hasil kerja sudah nampak jelas dan sangat terukur. Bahkan Presiden pun memberi kepercayaan langsung. Dan, lewat Ketum PB NU Gus Yahya, doa pun sudah dimunajatkan kepada sang Khaliq.
Saya tak hendak menjawab tanya itu. Karena jawabannya ada pada seluruh keluarga besar Golkar di negeri ini. Di Riau, jelas DPD I dan DPD II Golkar yang pegang kendali. Termasuk di dalamnya para pengurus, kader dan seluruh simpatisan Golkar yang tersebar ke seluruh pelosok Riau ini.
Yang perlu kita yakini bersama, bahwa: Yakin Usaha Sampai. Saatnya Golkar jadi pemenang, bukan (lagi) jadi pecundang. Waktu lima tahun itu lama. Pemilu 2024 mesti direbut oleh Golkar, jika tidak mau menunggu dan jadi penonton terus menerus.
Kesimpulan sederhana, pihak lain saja yakin, kok. Orang lain saja mau mendoakan kemenangan Golkar dan Ketum AH. Kepercayaan dan amanah sudah pula dijalankan dengn baik, kenapa di internal Golkar sendiri belum sepenuhnya yakin? Jadi bingung saya.
Ingat, bahwa waktu berjalan terus. Jangan sampai disia-siakan. Masa yang sudah lewat tak akan pernah kembali. Masa depan yang harus kita rencanakan dan rebut bersama. (Khairul Amri)