Magelang, 8 Oktober 2024 – SMK Negeri 3 Magelang tengah menghadapi masalah serius setelah mengalami kebocoran data pribadi yang melibatkan 82 guru, 24 tenaga pendidik, dan 1.224 peserta didik. Kebocoran ini diduga dilakukan oleh seorang aktor yang dikenal dengan nama HIKEN.

Informasi mengenai kebocoran data ini pertama kali terungkap ketika data sensitif mulai beredar di internet. Dalam data yang bocor, tercantum informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan detail lainnya yang berkaitan dengan warga sekolah.

Menurut sumber yang dekat dengan kasus ini, HIKEN sempat menghubungi pihak SMK Negeri 3 Magelang untuk menawarkan negosiasi terkait kebocoran data. Namun, pihak sekolah menolak tawaran tersebut, yang kemudian menyebabkan data pribadi tersebut terekspos ke publik.

Kepala SMK Negeri 3 Magelang, dalam konferensi pers, menyatakan, “Kami mengambil keputusan untuk tidak bernegosiasi dengan pelaku. Kami percaya bahwa data pribadi warga sekolah harus dilindungi dan tidak bisa diperdagangkan. Sayangnya, keputusan ini berdampak pada kebocoran yang terjadi.”

Pihak sekolah kini bekerja sama dengan otoritas berwenang untuk menyelidiki insiden ini dan mencari tahu lebih lanjut tentang HIKEN. Mereka juga berupaya untuk memberikan informasi kepada orang tua dan wali murid tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi data pribadi mereka setelah kebocoran ini.

Pengamat keamanan siber menekankan pentingnya langkah proaktif dalam melindungi data dan merekomendasikan agar institusi pendidikan seperti SMK Negeri 3 Magelang melakukan audit keamanan dan memperkuat sistem perlindungan data untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keamanan data adalah isu yang sangat serius, terutama di era digital saat ini. Pihak sekolah berharap agar situasi ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi lembaga lain dalam menjaga dan melindungi data pribadi mereka.