Apel Hari Kemerdekaan RI Ke-80, SDN 013 Buluh Kasap Gelar di Halaman Sekolah

Keluarga besar satuan pendidikan SDN 013 Buluh Kasap

Rcn.com (Dumai) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 013 Buluh Kasap, adakan apel peringatan hari Kemerdekaan RI ke-80 pada Minggu (17/08/2025) di Halaman Sekolah Jalan Sultan Syarif Kasim Kota Dumai.

Upacara dimulai dengan himbauan dari pembawa acara Astri Beti agar Pemimpin Upacara Wawan beserta peserta memasuki lapangan upacara.

Tampak peserta upacara dengan khidmat mengikuti proses upacara, walaupun cuaca panas dan halaman yang becek disebabkan hujan, namun tidak mengurangi semangat bagi peserta upacara.

Petugas pengibaran Bendera Merah Putih yang terdiri dari Murnaningsih, Dila Oktaviana, Mayasari, Meri Susanti, Khusnul Nadira,Fitrawati, Nelly Susanti, Rika Rahmawati, dan Eva Raihan, sangat fokus menjalankan tugasnya.Setelah sampai ke tiang bendera petugas berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih dengan baik dan benar sambil diiringan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh paduan suara SDN 013.

Dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara Murni, S.Pd,SD, Pembacaan UUD 1945 oleh Novi Satria, dan doa oleh Budiman.

Apel peringatan hari Kemerdekaan RI ke-80, langsung dipimpin oleh Kepala Sekolah SDN 013 Buluh Kasap Murni, S.Pd, SD, sebagai Pembina upacara.

Pada saat apel berlangsung, pembina upacara membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementrian Dasar dan Menengah.

"Delapan puluh tahun yang lalu, pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi 
kemerdekaan dikumandangkan sebagai puncak perjuangan panjang bangsa 
kita. Kemerdekaan ini bukanlah hadiah. 
Ia lahir dari darah, air mata, dan pengorbanan para pahlawan—mereka yang telah rela kehilangan segalanya demi tanah air tercinta. Maka hari ini, dengan 
segala kerendahan hati, marilah kita tundukkan kepala sejenak untuk 
mengenang jasa mereka".

"Semoga semangat juang mereka tetap hidup dalam dada setiap anak bangsa. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Tema peringatan tahun ini, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, bukan sekadar serangkaian kata. Tema ini adalah panggilan. Panggilan untuk memperkuat persatuan di tengah perbedaan suku, agama, bahasa, dan 
budaya. Panggilan untuk menjaga kedaulatan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan revolusi digital. Dan panggilan untuk bersama-sama 
membangun masa depan yang sejahtera dan maju".

"Di era yang serba terkoneksi ini, kita menghadapi tantangan baru: disinformasi yang mengancam persatuan, intervensi asing yang merongrong kedaulatan, serta kesenjangan digital yang memperlebar jurang sosial. Namun sejarah telah mengajarkan kita: bangsa yang bersatu, tak akan runtuh oleh badai sebesar apa pun. Justru dari perbedaanlah kekuatan kita berasal. Bhineka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan jiwa yang mengikat bangsa ini sejak awal berdiri. 
Kepada generasi muda Indonesia—penerus estafet perjuangan—saya 
sampaikan pesan ini: Bangsa ini memerlukan kalian. Bukan hanya untuk 
mengisi kemerdekaan, tetapi untuk memperjuangkannya kembali dalam 
bentuk yang baru. Jadilah garda terdepan dalam melawan hoaks, menolak 
intoleransi, menjaga etika di ruang digital, dan menciptakan karya yang 
membanggakan. Gunakan teknologi bukan untuk memecah, tapi untuk 
menyatukan. Bukan untuk mengulang sejarah kelam, tapi untuk menulis babak 
baru Indonesia yang lebih gemilang.
Jangan pernah ragu bermimpi, karena Indonesia telah membuktikan bahwa 
mimpi adalah langkah pertama menuju kemerdekaan".

"Maka bermimpilah tentang Indonesia yang mandiri secara ekonomi, berdaulat dalam pengambilan keputusan, adil dalam pemerataan, dan kuat dalam menjaga 
identitas bangsanya. Mari kita bergandengan tangan. Tidak lagi saling 
mencurigai perbedaan, tetapi merayakannya sebagai kekayaan. Tidak lagi mencari-cari kelemahan sesama, tetapi saling menguatkan demi cita-cita 
bersama. Akhir kata, marilah kita jaga semangat kemerdekaan ini dengan 
tindakan nyata. Dengan kerja keras, dedikasi, dan cinta tanah air yang tak 
pernah padam. Demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, rakyatnya sejahtera, 
dan masa depannya maju. Dirgahayu Republik Indonesia! Merdeka! Merdeka! 
Merdeka!".

Usai upacara, seluruh keluarga besar satuan pendidikan SDN 013 Buluh Kasap memasuki ruangan majelis guru, untuk pemotongan kue, ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan RI yang sudah menginjak 80 tahun. Kemudian dilanjutkan dengan makan kue bersama sambil beramah tamah sesama Guru dengan Kepsek dan ditutup dengan fhoto bersama.(Gln)


[Ikuti RiauCrimeNews.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar