Hari Ibu, PP KPPG Gelar Seremoni “Kiprah Perempuan Golkar dalam Politik Sebagai Ibu Bangsa”
RCN.com (Jakarta) - Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember dengan menggelar seremoni yang bertema “Kiprah Perempuan Golkar dalam Politik sebagai Ibu Bangsa”.
Acara ini digelar secara hybrid yang dihadiri oleh seluruh pengurus PP KPPG dan PD KPPG se-Indonesia, Rabu (22/12)
KPPG melaksanakan acara ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada seluruh perempuan Indonesia yang telah berperan besar bagi bangsa, karena perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anak bangsa.
Dalam seremonial kali ini, KPPG memberikan penghargaan kepada kader-kader perempuan Partai Golkar yang berprestasi di bidangnya masing-masing.
Ada Ibu Yanti Airlangga selaku pegiat sosial dan penggerak budaya yang juga Ketua Umum IIPG, Ibu Hetifah Sjaifudian sebagai aktivis dan akademisi yang juga wakil ketua Komisi X DPR RI, dan Ibu Nurul Arifin selaku pelaku seni dan film serta Anggota Komisi I DPR RI.
Dalam sambutannya Ketua Umum PP KPPG, Airin Rachmy Diani menyatakan bahwa sudah selayaknya bagi perempuan untuk menjadi ibu yang melahirkan ide-ide pembangunan, pemberdayaan, dan berkontribusi terhadap kemajuan negara.
Menurutnya, sekat penghalang bagi perempuan untuk beraktualisasi sesuai keinginannya hanya ada di pikiran masing-masing.
Hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ibu Hetifah Sjaifudian sebagai Ketua Dewan Penasihat PP KPPG, bahwa perempuan harus mandiri dan mampu memberikan pengaruh yang baik bagi bangsa.
KPPG sebagai Organisasi Sayap Perempuan Partai Golkar sangat memandang penting peringatan Hari Ibu yang mengingatkan kembali akan momentum pergerakan perempuan di Indonesia khususnya di bidang politik serta pentingnya peran perempuan sebagai tiang negara dan ibu bangsa.
Dengan politik kebijakan berkaitan dengan kemajuan bangsa Indonesia dapat diambil dan diputuskan yang tidak terlepas dari peran perempuan di dalamnya, baik sebagai penetap kebijakan maupun sebagai pendukung.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Nurul Arifin bahwa perempuan harus bisa memberikan pengaruh yang besar dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat dan ditetapkan.
Seremoni peringatan hari Ibu ditutup oleh sambutan dari Ibu Yanti Airlangga yang mengatakan bahwa penghargaan yang diterimanya juga merupakan penghargaan kepada semua perempuan di Indonesia dan kita harus menjadi perempuan kuat yang selalu bersatu dalam mendukung pembangunan bangsa. (Alp)
Tulis Komentar